KALTIM GREEN

Diposting oleh Rifki Nugraha Blog 15/12/10

Wujudkan "Kaltim Green" Dengan mengurangi dampak penambangan batu bara


Perkembangan perusahaan batubara di kalimantan timur sangatlah pesat sehingga banyak menimbulkan efek efek negatif oleh penambangan batubara tersebut. 
Di artikel ini saya akan menjelaskan tentang berbagai macam dampak negatif penambangan batubara dan beberapa cara untuk mengurangi dampak tersebut.

Tentunya artikel ini tidak lancar kalau tidak tau artinya batubara,

Batubara merupakan salah satu dari sumber daya mineral yang tidak dapat diperbaharui atau non-renewable resource. Batu bara itu sendiri berasal dari sisa-sisa vegetasi rawa yang mengalami pembusukan sebagian dan menjadi padat, terjepit di antara lapisan-lapisan endapan samudera, serta proses pembentukannya berlangsung selama berjuta-juta tahun yang lalu. Karena proses pembentukan batu bara ini sangat lama, maka apabila dikeruk, tidak dapat pulih atau kembali ke keadaan semula.

Oleh sebab itu, pemanfaatan dan penggunaan sumber daya ini haruslah dikelola secara bijak dan mempertimbangkan dampak yang akan terjadi.



Dampak negatif penambangan batu bara


Terganggunya Arus Jalan Umum Berakibat Penyakit Pernafasan
Banyaknya lalu lalang kendaraan yang digunakan untuk angkutan batubara berdampak pada aktivitas pengguna jalan lain. Semakin banyaknya kecelakaan, meningkatnya biaya pemeliharaan jembatan dan jalan, adalah sebagian dari dampak yang ditimbulkan.

Belum lagi banyaknya debu batubara menyebabkan polusi udara di sepanjang jalan yang dijadikan aktivitas pengangkutan batubara. Hal ini menimbulkan merebaknya penyakit infeksi saluran pernafasan, yang dapat memberi efek jangka panjang berupa kanker paru-paru, darah atau lambung. Bahkan dapat menyebabkan kelahiran bayi cacat.



Konflik Lahan Dengan Masyarakat Lokal
Konflik lahan kerap terjadi antara perusahaan dengan masyarakat lokal yang lahannya menjadi obyek penggusuran. Kerap perusahaan menunjukkan kearogansiannya dengan menggusur lahan tanpa melewati persetujuan pemilik atau pengguna lahan. Atau tak jarang mereka memberikan ganti rugi yang tidak seimbang dengamn hasil yang akan mereka dapatkan nantinya.
Tidak hanya konflik lahan, permasalahan yang juga sering terjadi adalah diskriminasi. Hal ini terjadi saat perusahaan mengambil karyawan dari luar daerah, padahal janji mereka sebelumnya akan mengutamakan masyarakat lokal dalam penarikan tenaga kerja. Jika adapun, biasanya perusahaan hanya memposisikan mereka sebagai satpam atau pembantu saat survei lapangan.

Perusahaan Batubara yang tidak bertanggung jawab setelah menambang
Seringkali setelah perusahaan selesai menambang, perusahaan dengan begitu saja meninggalkan sisa sisa tambang yang cukup membahayakan bagi lingkungan sekitar dan juga meninggalkan lahan yang gersang. Untungnya dampak ini sudah diminimalisir oleh pemerintah kalimantan timur, pada perusahaan penambang batubara mereka diberikan biaya untuk memperbaiki lahan yang mereka tambang. yang dimaksudkan memperbaiki adalah penghijauan.



Kerusakan dan Pencemaran Lingkungan
Dampak yang cukup fatal terjadi akibat penambangan batubara, salah satunya adalah pencemaran dan kerusakan lingkungan. Seringkali para pengusaha ini melupakan upaya antisipasi atau penanggulangan dampak lingkungan
Contoh yang terjadi adalah terdapatnya lubang-lubang besar yang menimbulkan kubangan air berkandungan asam tinggi. Tingkat asam ini disebabkan, bekas galian batu bara memiliki kandungan senyawa kimia, seperti besi, sulfat, mangan, dan lain-lain. Zat-zat ini akan berdampak buruk bagi tanaman di sekitarnya.
Masih banyak lagi dampak yang diberikan akibat penambangan batu bara yang tidak mempedulikan lingkungan. Sangat penting sekali adanya kesadaran dari pihak penambang dan masyarakat tentang kelestarian dan kesehatan lingkungan. Selain itu, tidak lupa peran besar dan tegas dari pemerintah dalam menanggulangi dan memperingatkan para penambang nakal.


Cara Untuk Mengurangi Dampak Batubara

Wujudkan Kaltim Green (dampak pencemaran udara dan daratan)
Kaltim Green, salah satu program penghijauan pemerintah yang ditetapkan bersama dengan masyarakat pada 7 Januari 2010. Dengan penghijauan ini lingkungan menjadi tidak gersang lagi, udara segar, juga mengurangi dampak banjir, dan masyarakat diharapkan mengerti bahwa pentingnya penghijauan harus ditanam dalam diri masing masing. kalau bisa hal itu jangan sampai menghilang dari generasi ke generasi. Salah satu contoh program adalah satu orang menanam lima pohon atau lebih dalam hidupnya.

Menegaskan Perusahaan Untuk Mematuhi Aturan Yang Berlaku
Karena banyaknya perusahaan yang menyalahi aturan yang berlaku, diharapkan pemerintah dan pihak yang berwenang dapat memperingatkan perusahaan batubara untuk mengikuti aturan aturan tersebut. dan jangan lupa bayar pajak :D

Kembali Ke Diri Kita Masing Masing
Mari lihat diri kita juga, apa kita sudah membantu kalimantan timur?
jika belum cobalah untuk menanam minimal satu pohon untuk satu orang.


Sekian artikel dari saya semoga bermanfaat untuk yang membaca, kritik dan saran saya terima, terimakasih.

0 komentar

Posting Komentar